Senin, 19 Maret 2012

Film Mgr Soegijapranata


Film Baru Garapan Garin Nugroho
Film berjudul ”Soegija” akan segera di-eksekusi. Film ini mengangkat kisah kepahlawanan Mgr Soegijapranata yang dikenal sebagai seorang Pahlawan Nasional dan juga Uskup Pribumi pertama di Indonesia. Posisinya sebagai pemimpin Gereja Katolik saat itu tidak menghalanginya untuk berjuang secara total demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan Soegijapranata memang bukan perjuangan dengan senjata, tetapi lebih banyak dengan diplomasi. 
Kutipan Kata-Kata Mgr Soegijopranata
Romo Murti, produser film Soegija dari Studio Audio Visual Puskat mengatakan bahwa film ini lebih banyak mengambil lokasi di daerah Semarang. Untuk shot pertama tentang adegan pentahbisan uskup pun, dilakukan di Gereja Gedangan. ”Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho, lalu Djaduk Ferianto sebagai bagian team kreatif dan RM Budi Subanar SJ sebagai peneliti dan penulis buku tentang Mgr. Soegijapranata,” ujarnya.

Garin Nugroho mengatakan, shooting pertama dilakukan di Semarang pada 7 November 2011 yang lalu. ''Di Gereja Gedangan ini, Soegija ditahbiskan sebagai uskup pribumi pertama. Banyak sejarah penting yang terjadi pada masa menjelang kemerdekaan RI di gereja ini, dan akan diangkat dalam film ini. Selanjutnya pengambilan gambar juga akan dilakukan di Yogyakarta seperti di Gereja Bintaran, Panti Rapih, Stasiun Tugu, serta Klaten, Ambarawa dan sekitarnya,'' tambahnya.
Seorang Pahlawan Umat Katolik

Mengenai pemeran utamanya, Garin mengaku mempercayakan pada Nirwan Dewanto sebagai pemeran Mgr. Soegijapranata. Nirwan sendiri mengaku sempat terkejut saat ditawari peran film tersebut. Ia merasa tidak mampu, selain karena ini pertama kali dirinya main film, ia juga harus memerankan tokoh besar. ”Dari sisi karakter, wajah dan postur tubuh cukup mendukung. Makanya kita pilih Nirwan,” ujar Garin. jak


 biaya produksi sekitar 12 miliar ini merupakan film termahal yang pernah dibuat Garin Nugroho. “Dana itu sebagian tersedot untuk membangun kembali suasana di tahun Soegijapranata hidup yakni antara tahun 1940-1949. Mencari barang-barang yang ada pada tahun itu sungguh tak mudah,” jelasnya.
Dana hampir 12 miliar rupiah untuk film ini diperoleh dari donasi umat Katolik di Indonesia dan simpatisan Mgr Soegijapranata. Film ini akan ditayangkan di bioskop sekitar Juni 2012. [A-18]        





  • Informasi didapat dari berbagai situ dan artikel mengenai pembuatan film ini
  • Umat katolik di Cimahi  jika ingin membantu pembuatan film ini bisa menyumbangkan dana dengan cara membeli kupon di Gereja Ignatius , Baros seharga 10 ribu rupiah (menurut info yg saya dengar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar